Konsep Nilai
Nilai
sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang
dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh,
orang menanggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri bernilai buruk.
Woods mendefinisikan nilai sosial sebagai petunjuk umum yang telah berlangsung
lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
Drs.
Suparto mengemukakan bahwa nilai-nilai sosial memiliki fungsi umum dalam
masyarakat. Di antaranya nilai-nilai dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk
mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku. Selain itu, nilai
sosial juga berfungsi sebagai penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi
peranan-peranan sosial. Nilai sosial dapat memotivasi seseorang untuk
mewujudkan harapan sesuai dengan peranannya. Contohnya ketika menghadapi
konflik, biasanya keputusan akan diambil berdasarkan pertimbangan nilai sosial
yang lebih tinggi. Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat solidaritas di
kalangan anggota kelompok masyarakat. Dengan nilai tertentu anggota kelompok
akan merasa sebagai satu kesatuan. Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat
pengawas (kontrol) perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat
tertentu agar orang berprilaku sesuai dengan nilai yang dianutnya.
Nilai merupakan suatu ciri, yaitu
sebagai berikut:
- Nilai-nilai membentuk dasar prilaku seseorang
- Nilai-nilai nyata dari seseorang diperlihatkan melalui pola prilaku yang konsisten
- Nilai-nilai menjadi kontrol internal bagi prilaku seseorang
- Nilai-nilai merupakan komponen intelektual dan emosional dari seseorang yang secara intelektual diyakinkan tentang sutu nilai serta memegang teguh dan mempertahan kannya.
Metode Mempelajari Nilai-Nilai
Menurut teori klasifikasai
nilai-nilai, keyakinan atau sikap dapat menjadi suatu nilai apabila keyakinan
tersebut memenuhi tujuh kriteria sebagai berikut:
- Menjunjung dan menghargai keyakkina dan rilaku seseorang
- Menegaskan didepan umum , apabila cocok
- Memilih dari berbagai alternatif
- Memilih setelah mempertimbangkan konsekuensinya
- Memilih secara bebas
- Bertindak
- Dengan pola konsisten
Mempertimbangkan Dengan Hati Nurani
Orang sering mempelajari
seperangkat norma prilaku yang dianggap benar. Kegagalan untuk Mengikuti norma
(hati nurani) dapat mengakibatkan perasaan bersalah
Perkembangan budaya manusia
menimbulkan masalah budaya yang berdampak positif dan negatif. Adapun dampak
perkembangan manusia yang terjadi adalah sebagai berikut:
A. Dampak Positif
- Peningkatan dalam bidang sistem teknologi, Ilmu Pengetahuan, dan ekonomi
- Terjadinya pergeseran struktur kekuasaan dari otokrasi menjadi oligarki.
- Mempercepat terwujudnya pemerintahan yang demokratis dan masyarakat madani dalam skala global.
- Tidak mengurangi ruang gerak pemerintah dalam kebijakan ekonomi guna mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
- Tidak berseberangan dengan desentralisasi.
- Bukan penyebab krisis ekonomi.
- Terjadinya industrialisas.
- Produktifitas dunia industri semakin meningkat.
- Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki.
- Membuat komunikasi menjadi lancar.
- Memberikan pengetahuan hingga ke pelosok daerah.
- Membentuk persaingan kemajuan teknologi dengan Negara- Negara maju.
B. Dampak Negatif
- Maraknya pergaulan bebas dan penggunaan narkotika.
- Gerakan terorisme yang membuat masyarakat menjadi resah.
- Terjadinya kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin.
- Menimbulkan perubahan dalam gaya hidup, yang mengarah kepada masyarakat yang konsumtif komersial.
- Terjadinya kesenjangan budaya.
- Sebagai sarana kompetisi yang menghancurkan.
- Sebagai pembunuh pekerjaan. Sebagai akibat kemajuan teknologi dan pengurangan biaya per unit produksi, maka output mengalami peningkatan drastis sedangkan jumlah pekerjaan berkurang secara tajam.
- Sebagai imperialisme budaya. Proses globalisasi membawa serta budaya barat, serta kecenderungan melecehkan nilai-nilai budaya tradisional.
- Globalisasi merupakan kompor bagi munculnya gerakan-gerakan neo-nasionalis dan fundamentalis.
- Malu menggunakan budaya asli Indonesia karena telah maraknya budaya asing yang berada di wilayah Indonesia.
Sistem Nilai Budaya
Sistem
Sistem merupakan istilah dari
bahasa yunani “system” yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang
saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama.
Pengertian sistem menurut
sejumlah para ahli :
- L. James Havery Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
- John Mc Manama Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.
- C.W. Churchman Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.
- J.C. Hinggins Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
- Edgar F Huse dan James L. Bowdict Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.
Nilai
adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna
bagi
manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna.
Nilai Budaya
Nilai-nilai
budaya merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu
masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu
kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu
yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas
apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.
Nilai-nilai
budaya akan tampak pada simbol-simbol, slogan, moto, visi misi, atau sesuatu
yang nampak sebagai acuan pokok moto suatu lingkungan atau organisasi.
Ada tiga
hal yang terkait dengan nilai-nilai budaya ini yaitu :
- Simbol-simbol, slogan atau yang lainnya yang kelihatan kasat mata (jelas)
- Sikap, tindak laku, gerak gerik yang muncul akibat slogan, moto tersebut
- Kepercayaan yang tertanam (believe system) yang mengakar dan menjadi kerangka acuan dalam bertindak dan berperilaku (tidak terlihat).
Sistem Nilai Budaya
Sistem
Nilai Budaya, Pandangan Hidup, dan Ideologi. Sistem budaya merupakan tingkatan
tingkat yang paling tinggi dan abstrak dalam adat istiadat. Hal itu disebabkan
karena nilai – nilai budaya itu merupakan konsep – konsep mngenai apa yang
hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari dari warga suatu masyarakat
mengenai apa yang mereka anggap bernilai , berharga, dan penting dalam hidup,
sehingga dapat berfungsi sebagai suatu pedoman yang memberi arah dan orientasi
kepada kehidupan para warga masyarakat itu sendiri.
Nilai – nilai budaya ini bersifat umum ,
luas dan tak konkret maka nilai – nilai budaya dalam suatu kebudayaan tidak
dapat diganti dengan nilai-nilai budaya yang lain dalam waktu yang singkat.
Dalam masyarakat ada sejumlah nilai budaya
yang satu dan yang lain berkaitan satu sama lain sehingga merupakan suatu
sistem, dan sistem itu sebagai suatu pedoman dari konsep –konsep ideal dalam
kebudayaan memberi pendorong yang kuat terhadap arah kehidupan masyarakat.
Menurut ahli antropologi terkenal
C.Kluckhohn , tiap sistem nilai budaya dalam tiap kebudayaan itu mengenai lima
masalah dasar dalam kehidupan manusia yang menjadi landasan bagi kerangka
variasi system nilai budaya adalah :
- Masalah mengenai hakekat dari hidup manusia (disingkat MH)
Ada
kebudayaan yang memandang hidup manusia itu pada hakekatnya suatu hal yang
buruk dan menyedihkan .Pada agama Budha misalnya,pola – pola tindakan manusia
akan mementingkan segala usaha untuk menuju arah tujuan bersama dan memadamkan
hidup baru. Adapun kebudayaan – kebudayaan lain memandang hidup manusia dapat
mengusahakan untk menjadikannya suatu hal yang indah dan menggembirakan.
- Masalah mengenai hakekat dari karya manusia ( disingkat MK)
Kebudayaan
memandang bahwa karya manusia bertujuan untuk memungkinkan hidup,kebudayaan
lain menganggap hakekat karya manusia itu untuk memberikannya kehormatan,ada
juga kebudayaan lain yang menganggap karya manusia sebagai suatu gerak hidup
yang harus menghasilkan lebih banyak karya lagi.
- Masalah mengenai hakekat dari kedudukan manusia dalam ruang dan waktu (disingkat MW)
Kebudayaan
memandang penting dalam kehidupan manusia pada masa lampau, keadaan serupa ini
orang akan mengambil pedoman dalam tindakannya contoh – contoh dan kejadian-
kejadaian dalam masa lampau. Sebaliknya ada kebudayaan dimana orang hanya
mempunyai suatu pandangan waktu yang sempit. Dalam kebudayaan ini perencanaan
hidup menjadi suatu hal yang sangat amat penting.
- Masalah mengenai hakekat hubungan manusia dengan alam sekitarnya (disingkat MA)
Kebudayaan
yangh memandang alam sebagai suatu hal yang begitu dahsyat sehingga manusia
hanya dapat bersifat menyerah tanpa dapat berusaha banyak. Sebaliknya ,banyak
pula kebudayaan lain yang memandang alam sebagai lawan manusia dan mewajibkan
manusia untuk selalu berusaha menaklukan alam. Kebudayaan lain masih ad yang
menganggap bahwa manusia dapat berusaha
mencari keselarasan dengan alam.
- Masalah mengenai hakekat hubungan manusia dengan sesamanya (disingkat MM)
Ada
kebudayaan yang memntingkan hubungan
vertical antara manusia dengan sesmanya. Tingkah lakunya akan berpedoman pada
tokoh – tokoh pemimpin. Kebudayaan lain mementingkan hubungan horizontal antara
manusia dan sesamanya. Dan berusaha menjaga hubungan baik dengan tetangga dan
sesamanya merupakan suatu hal yang penting dalam hidup. Kecuali pada kebudayaan
lain yang tidak menganggap manusia tergantung pada manusia lain, sifat ini akan
menimbulkan individualisme.
Sumber :
No comments:
Post a Comment