Kebudayaan dan Peradaban adalah
dua kata yang sampai sekarang masih menjadi perdebatan di kalangan ahli.
Pendapat pertama menyatakan bahwa tidak ada perbedaan dalam penggunaan istilah
“kebudayaan” dan “peradaban”.
Kata “kebudayaan” berasal dari kata Sansekerta buddhayah, ialah
bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Demikian kebudayaan itu
dapat diartikan “ hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal .” . Ada
pendirian lain mengenai asal dari kata kebudayaan itu, ialah bahwa kata itu
adalah suatu perkembangan dari majemuk budi-daya, artinya daya dan budi,
kekuatan dari akal. Adapun istilah inggrisnya berasal dari kata Latin colereyang berarti
“mengolah, mengerjakan”, terutama mengolah tanah atau bertani . Dari arti ini
berkembang arti culture sebagai
segala daya dan usaha manusia untuk merubah alam.
istilah peradaban dapat kita sejajarkan
dengan kata asing civilization .
Istilah itu biasanya dipakai untuk bagian-bagian dan unsur-unsur dari
kebudayaan yang halus dan indah, seperti : kesenian, ilmu pengetahuan, serta
sopan-santun dan sistem pergaulan komplex dalam suatu masyarakat dengan
struktur yang komplex. Sering juga istilah peradaban dipakai untuk menyebut
suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa,
sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang maju dan komplex.
Jika Huntington (1996
) mendefinisikan peradaban ( civization ) sebagai the highest social grouping
of people and the broadest level of cultural identity people have short of that
which distinguish humans ftm other species, dan Ibnu Khaldun ( 1332-1406 M )
melihat peradaban (umran) sebagai organisasi sosial manusia, kelanjutan dan
proses tamaddun ( semacam urbanisasi ), lewat ashabiyah (group feeling,
espritde corp ). Peradaban disini didefinisikan sebagai keseluruhan
kompleksitas prosuk pikiran kelompok manusia yang mengatasi Negara, ras,
suku, atau agama yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak monolitik
dengan sendirinya. ( Bambang Santosa dkk., 2008 : 44 )
Kebudayaan
dan peradaban telah mengukir sejarah hidup manusia dari tahun ketahun.
Perkembangan kebudayaan dan peradaban berkembang pesat seiring berjalannya
waktu dunia. Tapi banyak yang bertanya tentang apa perbedaan kebudayaan dan
peradaban sebenarnya? Mari kita bahas secara ringkas dibawah ini :
Spengler
menyatakan bahwa kebudayaan mengacu pada sesuatu yang hidup dan kreatif
sedangkan peradaban adalah tingkat kebudayaan ketika telah mencapai taraf
tinggi dan kompleks. Kebudayaan adalah sebagai sesuatu yang sedang menjadi,
sedangkan peradaban adalah sebagai sesuatu yang sudah selesai.
Menurut
Small, peradaban berhubungan dengan suatu perbaikan yang bersifat kualitatif
dan menyangkut kondisi batin manusia, sedangkan kebudayaan mengacu pada sesuatu
yang bersifat material, faktual, relevan, dan konkret.
Menurut
Alfred Weber, peradaban mengacu pada pengetahuan praktis dan intelektual, serta
sekumpulan cara yang bersifat teknisyang digunakan untuk mengendalikanalam.
Sedangkan kebudayaan terdiri atas serangkaian nilai, prinsip normatif, dan ide
yang bersifat unik. Aspek peradaban lebih bersifat kumulatif dan lebih siap
untuk disebar, lebih rentan terhadap penilaian dan lebih berkembang daripada
aspek kebudayaan. Peradaban bersifat impersonal dan objektif, sedangkan
kebudyaan lebih bersifat personal, subjektif, dan unik.
Contoh dari
kebudayaan antara lain makanan dan minuman, pakaian, dan berbagai hal yang
masih memiliki kecenderungan untuk terus berkembang di masa yang akan datang.
Sedangkan contoh dari sebuah peradaban adalah Borobudur, Piramida, Tembok Besar
Cina serta berbagai hal monumental lain yang sudah selesai dan tidak ada
kelanjutan pengembangannya lagi.
No comments:
Post a Comment