Tuesday, May 21, 2013

Keindahan dan Karya Cipta

Keindahan dan karya cipta merupakan dua kalimat yang mempunyai keterikatan antar satu sama lainnya. Di dalam diri seseorangan pasti terdapat yang namanya keindahan, dan karya cipta. Namun apakah keindahan itu?  dan apakah karya cipta itu?

Apakah keindahan itu?

Sebenamya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu bare jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan

kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan dapat berkomunikasi. Jadi, sulit bagi kita jika berbicara mengenai keindahan, tetapi jelas bagi kita jika berbicara mengenai sesuatu yang indah.

Jadi keindahan pada dasamya adalah sejumlah kwalita, pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan (contrast). Dan ciri itu dapat diambil kesimpulan, bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis, wama, bentuk, nada dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat, bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan Si pengamat.
Namun ada juga versi lain yang menyatakan bahwa keindahan adalah sebagai berikut :

Hubungan Antara Estetis dan Kebudayaan Dalam Hal Keindahan

Estetika itu sendiri adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.

Keindahan itu sendiri tidak bisa bisa dipisahkan oleh estetika karena sangat erat hubungan nya dengan karya seni, Estetika tidak bisa dijauhkan oleh kata-kata seni . Karena keindahan itu sendiri adalah sebuah sesuatu yang diagung-agungkan bagai sesuatu yang beharga ketika kita mempunyai sebuah keindahan kita pun sangat bangga terhadap keindahan yang kita miliki.

Maka sebab itu Estetika sangat lah erat hubungan dengan sesuatu keindahan sebuah karya seni itu sendiri.

  • Hakekat Keindahan

Keindahan adalah susunlah kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast). Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia.

Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.

Tuesday, May 14, 2013

Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Manusia Terhadap Kebudayaan

Era globalisasi dan informasi yang sedang berkembang banyak mempengaruhi sikap dan mental masyarakat. Pesatnya perkembangan teknologi informasi selain berdampak positif bagi masyarakat, dampak negatif pun berkembang dengan pesatnya.

Media-media informasi baik cetak, elektronik maupun internet ikut berperan dalam merubah cara berpikir dan perilaku masyarakat. Tayangan-tayangan yang disuguhkan sudah melenceng jauh dari kaida-kaidah agama dan moral. Sudah banyak berita di media yang memberitakan tentang penguruh buruk masyarakat akibat pesatnya perkembangan globalisasi.

Bahwa banyak masyarakat akibat era globalisasi mengalami perubahan pola pikir, saat ini makin banyak pola pikir pragmatis dan materialistis terjadi dimana-mana.

  • Dampak Positif

Dengan adanya Kemajuan dalam bidang teknologi dan peralatan hidup, masyarakat pada saat ini dapat bekerja secara cepat dan efisien karena adanya peralatan yang mendukungnya sehingga dapat mengembangkan usahanya dengan lebih baik lagi.

Dampak positif dalam Globalisasi misalnya :
  • Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
  • Terjadinya industrialisasi
  • Produktifitas dunia industri semakin meningkat.
  • Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki.
  • Di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk kedokteran menjadi komoditi Meskipun demikian ada pula dampak negatifnya antara lain;

Perbedaan Antara Kebudayaan dan Perdaban

Kebudayaan dan Peradaban adalah dua kata yang sampai sekarang masih menjadi perdebatan di kalangan ahli. Pendapat pertama menyatakan bahwa tidak ada perbedaan dalam penggunaan istilah “kebudayaan” dan “peradaban”.
Kata “kebudayaan” berasal dari kata Sansekerta buddhayah, ialah bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Demikian kebudayaan itu dapat diartikan “ hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal .” . Ada pendirian lain mengenai asal dari kata kebudayaan itu, ialah bahwa kata itu adalah suatu perkembangan dari majemuk budi-daya, artinya daya dan budi, kekuatan dari akal. Adapun istilah inggrisnya berasal dari kata Latin colereyang berarti “mengolah, mengerjakan”, terutama mengolah tanah atau bertani . Dari arti ini berkembang arti culture sebagai segala daya dan usaha manusia untuk merubah alam.
istilah peradaban dapat kita sejajarkan dengan kata asing civilization . Istilah itu biasanya dipakai untuk bagian-bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang halus dan indah, seperti : kesenian, ilmu pengetahuan, serta sopan-santun dan sistem pergaulan komplex dalam suatu masyarakat dengan struktur yang komplex. Sering juga istilah peradaban dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang maju dan komplex.
Jika Huntington (1996 ) mendefinisikan peradaban ( civization ) sebagai the highest social grouping of people and the broadest level of cultural identity people have short of that which distinguish humans ftm other species, dan Ibnu Khaldun ( 1332-1406 M ) melihat peradaban (umran) sebagai organisasi sosial manusia, kelanjutan dan proses tamaddun ( semacam urbanisasi ), lewat ashabiyah (group feeling, espritde corp ). Peradaban disini didefinisikan sebagai keseluruhan kompleksitas prosuk pikiran kelompok manusia yang mengatasi Negara, ras, suku, atau agama yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak monolitik dengan sendirinya.  ( Bambang Santosa dkk., 2008 : 44 )

Pengertian Konsep Nilai dan Sistem Nilai Budaya

Konsep Nilai

Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh, orang menanggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri bernilai buruk. Woods mendefinisikan nilai sosial sebagai petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.

Drs. Suparto mengemukakan bahwa nilai-nilai sosial memiliki fungsi umum dalam masyarakat. Di antaranya nilai-nilai dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku. Selain itu, nilai sosial juga berfungsi sebagai penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial. Nilai sosial dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan harapan sesuai dengan peranannya. Contohnya ketika menghadapi konflik, biasanya keputusan akan diambil berdasarkan pertimbangan nilai sosial yang lebih tinggi. Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok masyarakat. Dengan nilai tertentu anggota kelompok akan merasa sebagai satu kesatuan. Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat pengawas (kontrol) perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat tertentu agar orang berprilaku sesuai dengan nilai yang dianutnya.

Nilai merupakan suatu ciri, yaitu sebagai berikut:
  • Nilai-nilai membentuk dasar prilaku seseorang
  • Nilai-nilai nyata dari seseorang diperlihatkan melalui pola prilaku yang konsisten
  • Nilai-nilai menjadi kontrol internal bagi prilaku seseorang
  •  Nilai-nilai merupakan komponen intelektual dan emosional dari seseorang yang secara intelektual diyakinkan tentang sutu nilai serta memegang teguh dan mempertahan kannya.


Metode Mempelajari Nilai-Nilai

Menurut teori klasifikasai nilai-nilai, keyakinan atau sikap dapat menjadi suatu nilai apabila keyakinan tersebut memenuhi tujuh kriteria sebagai berikut:
  • Menjunjung dan menghargai keyakkina dan rilaku seseorang
  • Menegaskan didepan umum , apabila cocok
  • Memilih dari berbagai alternatif
  • Memilih setelah mempertimbangkan konsekuensinya
  • Memilih secara bebas
  • Bertindak
  • Dengan pola konsisten