Ilmu Pengetahuan
Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah usaha manusia untuk
menyelidiki, menemukan, serta meningkatkan pemahaman manusia. Ilmu pengetahuan
adalah sebuah rangkuman berdasarkan teori-teori dan telah diuji secara
sistematis. karena manusia merasa ingin lebih jauh mendalami suatu
pengetahuannya. Banyak sekali pandangan-pandangan mengenai pengertian
pengetahuan menurut filsafat.
Untuk membuktikan pengetahuan itu benar, harus berpangkal
pada teori kebenaran pengetahuan, diantaranya :
- Pengetahuan dianggap benar apabila dalil yang sekarang berhubungan dengan dalil yang terdahulu
- Dianggap benar apabila memiliki kesesuaian dengan kenyatan
- mempunyai konsekwensi praktis dalam diri orang tersebut yang memiliki pegetahuan itu
Ilmu pengetahuan diperoleh dari beberapa langkah, agar
menjadi suatu ilmu pengetahuan yang obyektif. Mulai dari pengamatan,
penggolongan, dan membuktikannya dengan cara berpikir analitis,sistesis,
induktif dan deduktif.
Untuk mencapai pengetahuan yang ilmiah dan obyektif, harus
memiliki sifat ilmiah.
diantaranya :
- Jujur
Seorang ilmuwan harus bersikap jujur, karena ilmuwan harus
melaporkan hasil penelitiannya secara nyata tanpa rekayasa
- Terbuka
Seorang ilmuwan harus mempunyai pandangan luas dan tidak
meremehkan gagasan baru. Jadi ilmuwan harus terbuka akan pendapat orang lain
- Toleran
Seorang ilmuwan harus mempunyai sifat toleran, tidak
menganggap dirinya paling hebat dan paling mengetahui. Ia juga bersedia untuk
belajar dengan orang lain dan membandingkan pendapatnya dengan orang lain
- Pemberani
Seorang ilmuwan harus mempunyai sifat pemberani karena
dalam mencari sebuah kebeneran ilmuwan harus berani menghadapi kesalahan dan
memperbaikinya menjadi benar
- Optimis
Seorang ilmuwan harus mempunyai sifat optimis, karena
ilmuwan selalu berpengharapan baik. Tidak ada kata tidak bisa atau tidak mampu
didalam pemikiran seorang ilmuwan.
Teknologi
Teknologi mempunyai konsep yang luas untuk membantu setiap
pekerjaan atau masalahmanusia agar menghasilkan sesuatu yang tepat,cepat dan
akurat. Di zaman sekarang ini istilah teknologi berkaitan dengan gadget yang
menggunakan prinsip sains dan proses terkini. Teknologi dizaman sekarang ini
banyak digunakan untuk sektor perekonomian, pendidikan, perbankan dan masih
banyak lagi.
Ciri – ciri fenomen teknik pada masyarakat :
- Rasionalitas, yaitu tindakan spontan oleh teknik dirubah menjadi tindakan yang direncakan
- Artifisialitas , selalu membuat sesuatu yang tidak alamiah
- Otomatisme, teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis
- Teknik sangat berkembang dalam suatu kebudayaan
- Monisme, yaitu semua teknis saling berinteraksi dan bergantung
- Univeralisme, yaitu teknik dapat melampaui batas kebudayaan bahkan dapat menguasainya
- Otonomi, yaitu teknik dapat berkembang secara prinsip.
Mengapa Ilmu Tidak Dapat Terpisahkan dengan Nilai - nilai
Hidup
Ilmu dapat berkembang dengan pesat menunjukkan adanya
proses yang tidak terpisahkan dalam perkembangannya dengan nilai-nilai hidup. Walaupun
ada anggapan bahwa ilmu harus bebas nilai, yaitu dalam setiap kegiatan ilmiah
selalu didasarkan pada hakikat ilmu itu sendiri. Anggapan itu menyatakan bahwa
ilmu menolak campur tangan faktor eksternal yang tidak secara hakiki menentukan
ilmu itu sendiri, yaitu ilmu harus bebas dari pengandaian, pengaruh campur
tangan politis, ideologi, agama dan budaya, perlunya kebebasan usaha ilmiah
agar otonomi ilmu terjamin, dan pertimbangan etis menghambat kemajuan ilmu.
Pada kenyataannya, ilmu bebas nilai dan harus menjadi nilai
yang relevan, dan dalam aktifitasnya terpengaruh oleh kepentingan tertentu.
Nilai-nilai hidup harus diimplikasikan oleh bagian-bagian praktis ilmu jika
praktiknya mengandung tujuan yang rasional. Dapat dipahami bahwa mengingat di
satu pihak objektifitas merupakan ciri mutlak ilmu, sedang dilain pihak subjek
yang mengembangkan ilmu dihadapkan pada nilai-nilai yang ikut menentukan
pemilihan atas masalah dan kesimpulan yang dibuatnya.
Setiap kegiatan teoritis ilmu yang melibatkan pola subjek-subjek
selalu mengandung kepentingan tertentu. Kepentingan itu bekerja pada tiga
bidang, yaitu pekerjaan yang merupakan kepentingan ilmu pengetahuan alam,
bahasa yang merupakan kepentingan ilmu sejarah dan hermeneutika, dan otoritas
yang merupakan kepentingan ilmu sosial.
Dengan bahasan diatas menjawab pertanyaan mengapa ilmu
tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai hidup. Ditegaskan pula bahwa dalam
mempelajari ilmu seperti halnya filsafat, ada tiga pendekatan yang berkaitan
dengan kaidah moral atau nilai-nilai hidup manusia, yaitu:
1. Pendekatan Ontologis
Ontologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang
yang ada. Dalam kaitan dengan ilmu, landasan ontologis mempertanyakan tentang
objek yang ditelaah oleh ilmu. Secara ontologis ilmu membatasi lingkup
penelaahan keilmuannya hanya pada daerah yang berada dalam jangkauan pengalaman
manusia.
Dalam kaitannya dengan kaidah moral atau nilai-nilai hidup,
maka dalam menetapkan objek penelaahan, kegiatan keilmuan tidak boleh melakukan
upaya yang bersifat mengubah kodrat manusia, merendahkan martabat manusia, dan
mencampuri permasalahan kehidupan.
2. Pendekatan Epistemologi
Epistemologis adalah cabang filsafat yang membahas tentang
asal mula, sumber, metode, struktur dan validitas atau kebenaran pengetahuan.
Dalam kaitannya dengan ilmu, landasan epistemologi mempertanyakan proses yang
memungkikan dipelajarinya pengetahuan yang berupa ilmu.
Dalam kaitannya dengan moral atau nilai-nilai hidup
manusia, dalam proses kegiatan keilmuan, setiap upaya ilmiah harus ditujukan
untuk menemukan kebenaran, yang dilakukan dengan penuh kejujuran, tanpa
mempunyai kepentingan langsung tertentu dan hak hidup yang berdasarkan kekuatan
argumentasi secara individual. Jadi ilmu merupakan sikap hidup untuk mencintai
kebenaran dan membenci kebohongan.
3. Pendekatan Aksiologi
Aksiologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang
nilai secara umum. Sebagai landasan ilmu, aksiologi mempertanyakan untuk apa
pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan. Pada dasarnya ilmu harus digunakan
dan dimanfaatkan untuk kemaslahatan manusia. Dalam hal ini ilmu dapat
dimanfaatkan sebagai sarana atau alat dalam meningkatkan taraf hidup manusia
dengan memperhatikan kodrat manusia, martabat manusia, dan kelestarian atau
keseimbangan alam. Untuk itu ilmu yang diperoleh dan disusun dipergunakan
secara komunal dan universal. Komunal berarti ilmu merupakan pengetahuan yang
menjadi milik bersama, setiap orang berhak memanfaatkan ilmu menurut
kebutuhannya. Universal berarti bahwa ilmu tidak mempunyai konotasi ras,
ideologi, atau agama.
Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat
pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
Sebagian orang memahami istilah
ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari
segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah
yang telah mapan.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya
mencakup:
- Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
- Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
- Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna “memadai” di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Ciri Kemiskinan
Apabila kita amati, mereka yang hidup dibawah garis
kemiskinan memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
- Mereka umumnya tidak mempunyai factor produksi sendiri seperti tanah yang cukup, modal dan keterampilan.
- Mereka tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri. Pendapatan tidak cukup untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha.
- Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat SD atau SLTP. Waktu mereka tersita habis untuk mencari nafkah sehingga tidak ada waktu untuk belajar.
- Kebanyakan mereka tinggal di pedesaan
- Kebanyakan dari mereka yang hidup di kota, masih berusia muda dan tidak mempunyai keterampilan yang mumpuni dan pendidikan yang layak untuk bersaing di kota. Sehingga banyak dari mereka bekerja sebagai buruh kasar, pedagang musiman, tukang becak, pembantu rumah tangga. Beberapa dari mereka bahkan jadi pengangguran atau gelandangan.
Tanggapan
Ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki kaitan yang jelas,
yakni teknologi merupakan penerapan dari ilmu pengetahuan. Selain itu,
teknologi juga mengandung ilmu pengetahuan didalamnya. Ilmu pengatahuan
digunakan untuk mengatahui “apa” sedangkan teknologi digunakan untuk mengatahui
“bagaimana”. Perubahan teknologi yang cepat dapat menyebabkan kemiskinan,
karena dapat menyebabkan perubahan sosial yang fundamental.
Sumber :
No comments:
Post a Comment